Hari ini adalah hari bersih-bersih. Sebenarnya aku tak berencana begitu, tapi pagi ini aku berhasil menarik tubuhku keluar dari kasur dan memutuskan untuk merawat kamar dan apartemenku. Checklist pertama: mencucikan baju di mesin cuci di lantai bawah. Sambil menunggu, aku memasak makan siangku. Lalu aku jadi ingat bahwa tempat sampahku kotornya bukan main. Tak usah kudeskripsikan saja karena cukup menjijikan.
Aku sempat pergi untuk beberapa hari ke luar kota. Setelah aku pulang, aku melihat tempat sampah di dapur yang menjijikan itu. Saat itu aku pikir, itu kan bukan salahku. Saat aku pergi semuanya baik-baik saja. Harusnya tetangga-tetanggaku yang membersihkannya.
Namun hari ini aku sudah cukup merasa jijik dengannya dan memutuskan untuk mencucinya. Untung saja aku selalu bisa makan dalam keadaan apapun, jadi aku tak kuatir bahwa nanti aku kehilangan appetitku.
Dari situ aku malah belajar satu hal tentang komunitas. Sering kali kita mengetahui hal-hal yang tidak beres di dalam komunitas, tetapi tidak mau peduli untuk membereskannya karena menganggap bahwa bukan kitalah yang membuat masalah tersebut.
Kalau kau ingin merasakan home di komunitasmu, mulailah memperlakukan komunitasmu sebagai home-mu, bukannya menuntut orang lain untuk menciptakan home yang siap kau masuki. Yang membuat perbedaan antara house dan home adalah orang di dalamnya. Jadilah salah satu yang membuat perbedaan itu.
No comments:
Post a Comment