Thursday, 2 August 2018

LET'S START ALL OVER AGAIN

Saat kau mulai kehilangan arah, tak ada yang lebih baik daripada kembali ke awal. Tak ada gunanya berjalan tanpa arah meraba-raba, apakah jalan yang kau pilih sudah benar ataukah ia melenceng dari denah. Saat kau mulai kehilangan arah, kembalilah ke awal.

I don't really know what I'm talking about. Seringkali aku hanya menuangkan pikiranku saja. Mereka sangat banyak dan tidak teratur. Well, untunglah ini journalku sendiri. Aku pimpinan redaksinya, aku editornya, aku penulisnya dan aku penikmatnya.

Aku ada di Jerman. Lagi. Setelah short escape-ku ke Indonesia. Kedatanganku ke Jerman untuk kedua kalinya ini tak sama dengan kedatanganku yang pertama kali. We say, people change. Yeah, people change. Terkadang hidup merubah kita, ketika kitalah yang harus memberi rasa pada hidup. Beberapa orang bilang, Jerman adalah tempat para pemimpi, tapi hidup di Jerman dapat membunuh mimpi. Oleh keputusasaan? Oleh kesendirian? Oleh perasaan mengasihani diri sendiri?

It was hard, I have to say. But it was good, bahwa aku bisa mengambil nafas barang sebentar di rumahku. It was so good. Lalu? Apakah aku mau berangkat lagi dengan perasaan terenggut dari rumah? Haha, no. I'm not that kind of person.

I'm tired, yes. I'm exhausted, yes. I worry, yes. But I'm not done yet. God isn't done with me yet.

It's hard. That's why it's called the journey of faith. When it's easy, you don't even need faith.

I said, "Let's start all over again." and I got a lovely summer morning as an answer. Let's say, I got a smile.

I start all over again.

Apa yang sama dari kedatanganku yang pertama dan kedua? Aku sama-sama tak tau apa yang akan terjadi di kemudian hari.

Apa yang membuat kedatanganku yang pertama dan kedua berbeda? Aku sudah tau apa yang telah kulalui. Itu kenapa aku tak suka jadi dewasa. Orang dewasa itu sok tau. Mereka sok tau apa yang akan terjadi di kemudian hari dengan dasar apa yang telah terjadi dalam hidup mereka di hari-hari sebelumnya.

Tapi aku akan kembali lagi ke awal. Ke awal, darimana semua ini bermula.

"Ia yang memulai perkerjaan yang baik di antara kamu, ...." Filipi 1:6a

Bukan aku yang memulainya. Bukan aku yang mempunyai ide. It was Him giving a lot of dreams in me. Aku ini pemimpi. Tapi tidak sebelum aku mengenal-Nya, karena aku yang dulu penuh dengan perhitungan. Aku tak akan bermimpi sebanyak ini. Oh tidak. Aku akan takut aku terjatuh, jika mimpiku terlalu tinggi. Lalu aku tau, with God we are limitless.

Aku ini pemimpi. Aku bermimpi tinggal di negeri yang jauh dari rumah, hidup sendiri, mengenal banyak orang dari berbagai penjuru dunia dan berbagi dengan mereka. Aku bermimpi membubuhkan senyum di wajah orang-orang dengan berbagai macam warna kulit. Aku bermimpi pergi ke berbagai negara di semua benua. Aku memimpikan sebuah sekolah. Aku memimpikan sebuah rumah singgah, menerbitkan buku-buku, berbicara banyak bahasa, ...

Aku memimpikan sebuah rumah sakit. Ya, sebuah rumah sakit, lebih tepatnya rumah sehat, dengan tulisan merah EL-SHAMMAH, yang artinya Tuhan hadir, karena Dia selalu hadir. Dia selalu hadir dalam kesukaan dan dalam kedukaan, dalam kesesakan dan dalam kelepasan, dalam tangis dan dalam tawa. Dia hadir.

Aku bermimpi bahwa kanker dapat disembuhkan, dan masih banyak lagi.

Dulu aku akan takut terjatuh, jika mimpiku terlalu tinggi, lalu Dia mengubahku. Dan sekarang aku takut terjatuh lagi? Kurasa sampai beberapa saat yang lalu aku lupa bahwa dalam perjalananku ini, bukan akulah yang melakukan hal-hal ajaib. Kurasa aku lupa kalau aku mengalami banyak mujizat. It wasn't even me and it won't be.

Cukup memalukan bahwa aku penuh dengan ketakutan lagi. Itu artinya aku merasa melakukan semua hal dengan kekuatanku sendiri.

So, I start it all over again.

Restart.

Aku ini seorang pemimpi.

Tapi aku bukan hanya seorang pemimpi. Suatu saat aku akan melihatnya terwujud, baik oleh tanganku atau bukan, karena aku yakin,

"Ia yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus." Filipi 1:6

Mimpiku kudasarkan pada-Nya yang mengawali mimpi-mimpi itu.

Aku menduga, ada berbagai macam alasan, kenapa Tuhan memberiku banyak mimpi. Mereka tidak hanya untuk diraih. Mimpi-mimpi inilah alasanku untuk bangkit 8x saat aku sudah jatuh 7x. Tak selamanya Bapa akan menghampirimu yang terjatuh dan berkata, "Bangun, nak. Tidak apa-apa.". Tidak selamanya. Ada saatnya, Dia hanya diam dan mengingatkanmu pada perjalanan yang sudah kau lalui bersama-Nya dan tujuan awalmu.

Kau tak bisa berhenti di sini. Dia belum selesai. Dia sudah lakukan hal-hal ajaib dan masih akan melakukannya lagi. Tapi kau tak akan sampai ke sana, dimana Dia akan lakukan keajaiban, jika kau masih duduk meratap di sini.

Kalau kau tak bisa terbang, berlarilah. Kalau kau tak bisa berlari, berjalanlah. Kalau kau tak bisa berjalan, merangkaklah, seret tubuhmu, atau apapun, asalkan kau tidak berhenti.

"Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia, yang memberi kekuatan kepadaku." Filipi 4:13

Hannover, 1.8.18

No comments:

Post a Comment