Siapa sih yang nggak pernah merasa kecewa dengan keadaan? Misalnya nih, kita expect buat berhasil lolos sebuah ujian beasiswa, dan ternyata nggak lolos padahal udah doa pagi-siang-malem dan belajar pagi-siang-malem. Atau kita berdoa buat keadaan keluarga yang aman tentram dan damai, eh beberapa hari setelahnya malah mama-papa cekcok. Kita pengen masuk fakultas keren di universitas keren, eh malah nggak ketrima di semua universitas. Bisa juga kita pengen dapet pacar yang ganteng keren pinter, eh tiba-tiba dia jadian sama orang lain. Banyak lah contoh-contoh kayak gitu. Yaaaa, semacam dikecewain harapan kita sendiri. Yuk sini bilang, siapa yang nggak pernah?
Well aku baru saja melewati masa „takut kecewa dengan harapan sendiri“. Aku melewatinya dengan bahagia, yeey. And nooow, I want to share resep yang baru aja aku dapet kembali. Kenapa “dapet kembali”? Karena sebenernya aku udah tau dari dulu, tapi kembali lagi diingatkan.
“Pengharapan tidak akan mengecewakan”
Kapan ya bakal ada jaminan bahwa pengharapan kita tidak akan mengecewakan? Sekarang. Sekarang ini lho, waktu kamu lagi baca tulisan ini. Bahkan jaminan itu sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Tapi jaminan itu hanya dapat kamu terima kalau kamu sendiri yang menerima jaminan tersebut. Nah lo ribet amat kalimatnya.
Jadi, jaminan itu sudah ada sejak dulu. Tapi kenapa kita pernah kecewa dengan harapan? Karena kita tidak menerima jaminan yang disediakan itu.
Gimana caranya menerima jaminan “anti kecewa” itu?
IMAN
Iman n. 1 kepercayaan bahwa Tuhan mengasihi kita, 2 kepercayaan bahwa Tuhan selalu bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi kita.
“We continue to shout our praise even when we’re hemmed in with troubles, because we know how troubles can develop passionate patience in us, and how that patience in turn forges that tempered steel of virtue, keeping us alert for whatever God will do next.” – Rome 5: 3-4 (The Message)
Tempered: brought to desired hardness or strength by heating and cooling.
Virtue: manly strength or courage; the good result that comes from something; good character.
“Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.” – Roma 5:3-4 (TB)
Resep Anti Kecewa
1. Memiliki harapan ‘seperti itu’
“Jika kita memiliki harapan seperti itu, kita tidak akan kecewa. Sebab Allah sendiri sudah memberikan Roh-Nya kepada kita untuk membuat kita yakin bahwa Allah mengasihi kita.” – Roma 5:5 (BSD)
Harapan seperti apa? Seperti pada Roma 5:3-4 di atas.
2. Sadar bahwa kita tidak tahu masa depan kita, tapi Tuhan tahu
Aku tidak tahu masa depanku dan masa depanmu, kau tidak tau masa depanku dan masa depanmu, tapi ada Seseorang yang tahu. Sebaiknya kau mengenal-Nya dengan baik.
3. Sadarlah, God loves you
Kalo kamu mengalami „cinta bertepuk sebelah tangan“, kemungkinan besar orang yang kamu cintai itu nggak tau kalo kamu mencintainya walaupun kamu udah melakukan segalanya buat dia. Sama seperti itu, Tuhan mencintai kita, tapi sering kali kita tidak menggubris semua yang Ia lakukan buat kita.
Bisa jadi kau tidak memperoleh beasiswa itu karena Ia punya beasiswa di tempat yang lebih baik untukmu. Bisa jadi melalui cekcok, orang tuamu tahu bahwa mereka masih saling mencintai. Bisa jadi kau ditempatkan di universitas yang kau tidak suka, karena Ia ingin membuatmu bersinar di tempat itu dan memperoleh promosi. Atau Ia menjauhkanmu dari cowok ganteng keren pinter itu karena dia adalah cowok yang akan menghancurkan cita-citamu dan kau akan diberi pasangan yang dapat mendukungmu dan mimpimu.
Kau tak akan pernah tau sekarang, bahwa Tuhan mengatakan “tidak” pada doamu karena Ia memiliki rencana yang jauh lebih baik daripada rencanamu. Kau hanya bisa mengetahuinya nanti, saat proses menuju rencana-Nya sudah selesai.
Kau tak akan bisa melihat pelangi saat masih hujan. Pelangi hanya muncul setelah hujan selesai. Tapi harus ada hujan, agar kita dapat melihat pelangi.
God bless you.
No comments:
Post a Comment