Saturday, 6 August 2016

ONLY ONCE IN A LIFETIME (2)

Normally manusia hidup hanya sekali. Itulah kenapa muncul ungkapan “YOLO: You only live once”. Sayangnya ungkapan tersebut sering digunakan dalam arti: bersenang-senanglah, kau hanya hidup sekali.

Seharusnya ungkapan itu menjadi peringatan untuk kita. Kau hanya hidup sekali. Hidup seperti apa yang ingin engkau jalani? Bersantai-santai atau bekerja keras? Pasrah dengan keadaan atau berusaha menjadi maksimal? Putus asa atau berpengharapan? Semua itu pilihan.

Mamaku selalu berkata ”Tuhan tidak pernah merencanakan kesulitan. Manusia yang menciptakannya. Pergaulan tidak baik, jadinya tidak baik juga. Tidak belajar, tidak naik kelas. Konsumtif, utang, trus dikejar debt collector.” Semacam itu lah. Sering pake banget denger begituan. Kadang bosen sih (maaf ma), tapi aku pun setuju. Percayalah ma, anakmu ini walaupun kalo dibilangi kayak gak mau dengerin, sesungguhnya semua masuk dalam otak dan hati kok.

Yap, Tuhan tidak pernah merencanakan madesu alias masa depan suram, melainkan masa depan cerah. Tuhan mengasihi kita, tapi bukan berarti Ia memanjakan kita. Ayah yang baik selalu memperingatkan kesalahan kita, bahkan menghukum jika salah, bukannya melindungi kita dari konsekuensi yang harus kita terima. Seperti itulah Tuhan. Mengasihi, jelas. Namun setiap keputusan tetap memiliki konsekuensi.

Jadi hidup seperti apa yang kau inginkan?

Kalau aku, aku memilih memaksimalkan talenta yang Tuhan beri. Aku tidak takut madesu. Aku tau Tuhan merencanakan masa depan cerah. Tapi jangan minta Tuhan untuk bekerja, jika kita belum mengerjakan bagian kita.



Do all your best, God will do the rest.

No comments:

Post a Comment